Isu reshuffle kabinet di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kembali mencuat menjelang akhir Mei 2025. Meskipun belum ada pengumuman resmi, sejumlah sinyal dan pernyataan dari tokoh politik serta pengamat menunjukkan bahwa evaluasi terhadap kinerja para menteri tengah berlangsung.

🧭 Pernyataan Ahmad Muzani: Belum Ada Sinyal Resmi

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra sekaligus Ketua MPR, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada informasi resmi dari Presiden Prabowo mengenai rencana reshuffle kabinet. Namun, ia menekankan pentingnya para menteri untuk bekerja lebih aktif dan selaras dengan arah kebijakan presiden. Muzani mengibaratkan bahwa jika presiden melangkah ke kanan, maka para menteri juga harus mengikuti langkah tersebut .

⚠️ Dorongan dari Aktivis dan Pengamat

Sejumlah aktivis lintas generasi, termasuk tokoh-tokoh seperti Hariman Siregar, Robertus Robet, dan Rocky Gerung, mendorong Presiden Prabowo untuk melakukan reshuffle kabinet. Mereka menilai bahwa beberapa menteri belum menunjukkan kinerja optimal dan perlu diganti untuk memperkuat pemerintahan .

🔄 Reshuffle Sebelumnya sebagai Sinyal Tegas

Pada Februari 2025, Presiden Prabowo melakukan reshuffle pertama dengan mengganti Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Langkah ini dianggap sebagai sinyal bahwa presiden tidak segan untuk mengganti menteri yang tidak sejalan dengan visi dan misinya .

🏛️ Evaluasi Rutin oleh Presiden

Meskipun belum ada pembahasan resmi mengenai reshuffle, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memastikan bahwa Presiden Prabowo rutin mengevaluasi kinerja para menterinya. Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa program-program pemerintah berjalan sesuai dengan rencana .

📌 Kesimpulan

Meskipun belum ada pengumuman resmi, berbagai pernyataan dan dorongan dari tokoh politik serta pengamat menunjukkan bahwa isu reshuffle kabinet tetap menjadi perhatian. Para menteri diharapkan untuk meningkatkan kinerja dan bekerja sejalan dengan arahan Presiden Prabowo demi kelancaran pemerintahan.